TULISAN 13
Ekonom: Tak Ada
Perbaikan Sistemik Perdagangan Sejak SBY
Senin, 5 Januari 2015 −
08:21 WIB
Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy. Foto: Ilustrasi/Istimewa
JAKARTA - Pengamat ekonomi Ichsanuddin
Noorsy mengungkapkan, perdagangan di Indonesia belum memiliki
sistem terstruktur.
Dia mengatakan, dari pemerintahan sebelumnya hingga sekarang belum ada perubahan di sektor perdagangan.
"Dalam konstruksi yang diterapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo (Jokowi) tidak terjadi perbaikan sistemik struktural dari Sumber Daya Alam (SDA), produksi distribusi, dan konsumsi," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (4/1/2015).
Dia menjelaskan, bahwa Kementerian Perdagangan hanya bersifat regulator, tidak bisa mengatur keseluruhan sektor tersebut.
"Menteri Perdagangan (Mendag) hanya melakukan regulasi. Yang penting, soal bagaimana secara sistemik struktural negara memperhatikan secara signifikan antara hubungan SDA, produksi, distribusi, dan konsumsi tersebut," jelas Ichsanuddin.
Dengan tidak adanya kebijakan sistemik tersebut menjadikan Indonesia menjadi ladang emas bagi negara lain.
"Makanya empuk sekali didikte, sehingga kita menjadi ladang emas seperti oleh negara OECD. Pas zaman SBY sampai sekarang sama saja tidak ada perubahan. Ini ngomongnya ngawur tentang revolusi mental dan trisakti, karena tidak ada perbaikan sistemik struktural," pungkas dia.
Dia mengatakan, dari pemerintahan sebelumnya hingga sekarang belum ada perubahan di sektor perdagangan.
"Dalam konstruksi yang diterapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo (Jokowi) tidak terjadi perbaikan sistemik struktural dari Sumber Daya Alam (SDA), produksi distribusi, dan konsumsi," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (4/1/2015).
Dia menjelaskan, bahwa Kementerian Perdagangan hanya bersifat regulator, tidak bisa mengatur keseluruhan sektor tersebut.
"Menteri Perdagangan (Mendag) hanya melakukan regulasi. Yang penting, soal bagaimana secara sistemik struktural negara memperhatikan secara signifikan antara hubungan SDA, produksi, distribusi, dan konsumsi tersebut," jelas Ichsanuddin.
Dengan tidak adanya kebijakan sistemik tersebut menjadikan Indonesia menjadi ladang emas bagi negara lain.
"Makanya empuk sekali didikte, sehingga kita menjadi ladang emas seperti oleh negara OECD. Pas zaman SBY sampai sekarang sama saja tidak ada perubahan. Ini ngomongnya ngawur tentang revolusi mental dan trisakti, karena tidak ada perbaikan sistemik struktural," pungkas dia.
tanggapan :
Pemerintah
sekarang harus mulai adanya revolusi tentang perbaikan sistematik perdagangan
di Indonesia karena di tahun ini kita memasuki pasar bebas dan harus ditegaskan
produk kita tidak akan kalah dengan produk luar. Karena masyarakat di negara
kita ini konsumtif maka buatlah untuk mencintai produk buatan negara sendiri dan memacu para produsen lebih
kreatif lagi
Comments
Post a Comment